Judul Buku :
Penulis :
Sujiwo Tejo
Penerbit :
Imania, Depok
Cetakan :
I, Februari 2012
Tebal Buku :
248 Halaman
"Orang-orang KPK kebanyakan dari latar kuliah hukum.
tidak ada yang dari universitas pertanian. Peternakan juga nggak ada. Kita
kasih saja pelatihan ternak kroto untuk orang-orang KPK. Nanti setiap
koruptor yang dipanggil dikasih konsumsi kroto, Nanti pasti akan ngoceh terus."
"KPK itu malih Komisi Peternakan Kroto?" Petruk-Gareng
bertanya tapi terus terpana serta manggut-manggut.
Bisa ditebak, bahwa sajian istimewa kisah satire tersebut menyinggung KPK
yang akhir-akhir ini kurang bisa menampakan hasil kerjanya. Banyak koruptor
yang dipanggil namun sangat sulit untuk dijerat hukuman karena mereka tak mau
mengaku, bahkan lupa bahwa mereka sudah melakukan kejahatan korupsi tersebut.
Demikianlah Sujiwo Tejo menceritakan dalam tajuk Komisi Peternakan Kroto, yang termuat dalam buku Ngawur karena Benar yang merupakan kumpulan-kumpulan
tulisannya. Seluruhnya ada 37 tulisan yang pernah termuat dalam beberapa media
massa sepanjang 2010-2011.
Mbah Sujiwo Tejo menggambarkan peristiwa-peristiwa yang sedang hangat
terjadi dengan menambahkan tokoh-tokoh dalam pewayangan, seperti tokoh
panakawan Gareng, Petruk, Bagong, dan Limbuk. Kemudian diadaptasikan menjadi
cerita yang menarik dan benar-benar ngawur tentunya.
Sujiwo Tedjo juga merupakan Presiden Jancukers dari Republik Jancukers,
sebuah gerakan di dunia maya yang mengusung kejujuran, dan menolak
bersantun-santun ria kalau bukan itu yang ada di dalam hati. Melalui buku ini,
dia mengatakan bahwa “Berani karena benar” sudah tidak spesial lagi. Sekarang
yang spesial adalah “ngawur karena benar”.
Munculnya ngawurisme ini bermula dari palsunya kedok
tertata, sopan dan bertata krama. Penyaluran ngawurisme ada dalam koridor The Jancuk Way. Dengan berbahan
bakar urakan. Urakan berbeda dari kurang ajar. Urakan melanggar aturan termasuk
aturan berpikir demi mengikuti hati nurani. Kurang ajar melanggar aturan hanya
demi melanggar.
“tulisan yang mengalir dan terasa kengawurannya dengan nyata.
Mengacak-ngacak pikiran ke arah yang benar”. -- Tina Talisa (Presenter Berita, Presenter Berita,
Moderator, Trainer).
“Normalnya melihat kengawuran itu menyebalkan. Namun, saat yang disebut
normal itu justru merusak akal sehat, lalu kita mau apa? Di sinilah mengapa
seorang Sujiwwo Tejo ada. Ia berani ngawur, menabrak batas normal yang sering
penuh kepalsuan.” -- Rosianna
Silalahi, (TV Host, Praktisi Media, Pendiri RoSi inc).
Selamat menikmati hidangan martabak spesial, tepatnya martabak dari kengawuran yang berfondasi
kebenaran. Kawan-kawan yang mau berbincang langsung dengan Presiden
Republik Jancukers ini bisa langsung ditempat tinggal beliau yakni, di www.sujiwotejo.com atau di twitter @sudjiwotedjo.
Wahai jiwa yang hangat, selamat datang di alam ngawur. Selamat membuang-buang waktu untuk
hal yang mengandung ngawur, matur nuwun.
bisa nggak republik jancukers dibawa ke kelembagaan.,? karena banyak para jancukers ingin bergerak di dunia nyata. seperti para jancukers di sulawesi
BalasPadambisa saja gan, tergantung sama pak presiden janjukers alias mbah tejo nanti bagaimana,,haha
PadamBravo Jancuker
BalasPadam